Selasa, 15 Desember 2020

Kisah Lengkap Bocah SD Viral Kerja Demi Bayar Cicilan Motor Almarhum Ayah

  


Belum lama ini heboh di Facebook tentang curhatan bocah yang harus bekerja menjual gorengan dan jadi tukang parkir usai sekolah. Kedua pekerjaan tersebut dilakukannya untuk melunasi cicilan motor ayahnya yang sebelumnya bekerja sebagai ojek online dan kini sudah meninggal dunia.

Bocah berusia 11 tahun itu memakai akun Facebook almarhum ayahnya @Rachyantobojez untuk mencurahkan perasaannya. Dia curhat mengenai aktivitasnya kini jadi tukang parkir ke dalam grup yang berisi kumpulan para pengemudi ojek online itu. Ayahnya sebelumnya bergabung dalam grup tersebut.

"Assalamualaikum om-om dan tante gojek semua salam satu aspal. Nama saya Gilang Sabil Ramahdan, saya kerja sebagi tukang parkir, semenjak bapak saya yang kerja sebagi gojek online meninggal. Sekarang saya yang menggantikan beliau mencari nafkah buat bantu keluarga. Alhamdulillah hari ini saya sudah bayar motor bapak, minta bantu doanya ya om-om dan tante Gojek semoga saya dan keluarga sehat walafiat. Salam satu aspal ya om," tulis @Rachyantobojez di GROUP DRIVER GOJEK SE JABODETABEK!!!!

Ketika dihubungi oleh Wolipop, bocah yang bernama Gilang Sabil Ramahdan itu mengaku masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 di SDN 08 Duren Sawit, Jakarta Timur. Usai sekolah online, dia biasanya langsung mencari uang untuk melunasi cicilan motor almarhum sang ayah.

"Ya kalau pagi belajar online, baru siang markir. Bukan parkir doang, sebelum parkir Gilang dan adik-adik pernah dagang gorengan keliling masuk ke kantor-kantor dan toko-toko. Alhamdulillah kalau dagang gorengan langsung habis," ungkap Gilang Kamis (26/11/2020).

Gilang menuturkan ayahnya meninggal dunia pada 3 Oktober 2020 karena serangan jantung. Setelah sang ayah meninggal, ibunya mencari sumber pendapatan lain dengan menjaga warung kopi (warkop). Sang ibu terkadang juga menjadi ojek panggilan jika ada tetangga yang minta diantar berpergian. Saat menjadi tukang ojek ini, ibunya kerap memakai suaminya yang dulu berprofesi sebagai ojek online.

Penghasilan yang didapat ibunya dengan melakukan dua pekerjaan itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan termasuk membayar cicilan motor almarhum ayahnya. Oleh karena itulah Gilang harus berjualan gorengan dan menjadi tukang parkir agar bisa mencukupi biaya cicilan motor.

Gilang mengaku dalam sehari pendapatannya tak menentu. Terkadang dia bisa mengumpulkan Rp 150 ribu dan jika sedang sepi mendapat Rp 50 ribu per hari.

"Kalau dagang gorengan karena perekonomian kelurga nggak cukup, makanya Gilang inisiatif bantu mama. Kalau parkir memang masih ada bapak Gilang juga bantu. Sekarang bapak sudah meninggal, Gilang yang pegang lapaknya," jelas Gilang yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di dekat restoran soto kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu.

Anak pertama dari empat orang bersaudara ini mengungkapkan cicilan motor bulan pertama almarhum sang ayah sudah lunas. Dia dan ibunya harus terus berjuang mencari uang untuk membayar cicilan motor yang tersisa 13 bulan.

Dalam kesehariannya, Gilang dan keluarganya tinggal di rumah yang dipinjamkan orang lain padanya. Kata bocah yang memiliki tiga adik ini, ada orang baik hati yang rela rumahnnya ditinggali oleh keluarganya secara gratis.

"Ada orang baik yang mengizinkan kita untuk tinggal d rumah itu. Alhamdulillah tadinya kita tinggal di emperan toko Indomaret sekarang ada orang yang baik menolong kami," tuturnya dengan ramah.

Diakhir wawancara Gilang mengungkapkan alasannya mengunggah digrup Facebook kumpulan ojek online tersebut. "Kan bapak Gilang ojek online jadi gabung grup itu. Cuma buat semangat om-om ojek online aja. Biar jangan berputus asa," tutupnya.